Ambu-ambu: begitulah kapal ini disebut. Seperti yang tertulis di bagian samping kapal yang tidak begitu besar ini. Namun, jangan ditanya kegagahan kapal ini ketika harus menghadapi kerasnya lautan lepas samudera Hindia. Dengan sekitar 16 jam perjalanan, kapal ini membawa jutaan harapan bagi penduduk Sikakap dan sekitarnya. Bagaimana tidak, saat itu, kapal ini hanya masuk setiap seminggu sekali, setiap hari rabu, dan untuk berangkat kembali ke Padang di esok harinya. Kapal inilah yang menjadi jembatan hidup petani dan nelayan di sekitar Sikakap, sebuah ibukota kecamatan. mereka harus mengunggu seminggu untuk bisa memasarkan hasil panennya.
Bagi para pelancong, dibutuhkan minimal seminggu untuk bisa kembali dari pelesirnya. Tapi, saat tulisan ini dibuat, kabarnya kapal sudah melayani dua kali pelayaran dalam seminggu. sebuah kemajuan yang menumbuhkan berjuta harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar