Kamis, 26 Februari 2015

Schlachtansee, Jerman

 Danau yang terletak di sebuah hutan Grunewald ini sangat menarik. Letaknya juga tidak jauh dari stasiun kereta yang membawa ke sini dari pusat kota Berlin. Pepohonan rindang menutupi keindahan danau yang tenang ini. Disekitar danau, trek untuk berjalan kaki dengan si kecil ataupun jogging dan bersepeda tersedia dengan pemandangan danau cantik yang dikelilingi oleh pepohonan. Yang menjadi daya tarik di danau ini (seperti di kebanyakan danau di Jerman) adalah kita bisa memberi makan burung dan angsa. Mereka akan mendekat tanpa malu untuk memakan roti yang anda tabur di sekitarnya.





Potsdam: Kota Damai Kekaisaran Jerman

 Sebuah kota kecil berjarak satu jam perjalanan menggunakan kereta dari pusat kota Berlin. Sebuah kota yang bersahaja. Begitu tenang. Hanya sesekali terlihat kendaraan bermotor melintasi jalan raya. Sementara pejalan kaki dan pengendara sepeda pun bisa dihitung. Entah karena itu karena musim dingin, dimana orang-orang enggan ke luar rumah atau memang begitulah keseharian kota ini. Bangunan-bangunan dengan arsitektur eropa mendominasi kota ini. Yang menarik yang saya lalui adalah museum film disana. Gedungnya megah. Besar. dengan dominan warna emas dan merah. Yang menarik bagi saya adalah adanya masjid di pinggir jalan yang didominasi warna hujau di kubahnya, sementara temboknya bergaris putih-emas. Walau tidak terlalu besar, masjid ini cukup mencolok diantara bangunan ala eropa lain disekitarnya. Disini juga ada replika Brandenburger Tor di sebuah tamah kota. 

Sampai di komplek istana. Kita akan disambut dengan bangunan tua (sepertinya gereja) dengan danau kecil di sampingnya lengkap dengan pepohonan dan rerumputan. Semakin jauh berjalan, Sanssouci Schloss (Sanssouci Palace) masih terlihat megah. Letaknya yang tinggi, kita harus menaiki anak tangga untuk mencapai tempat ini untuk kemudian, tentu saja, berfoto. Dari tempat ini, kita bisa melihat taman yang sangat cantik yang biasanya hanya kita lihat di film-film kerajaan eropa. Kolam di tengah dan jalan-jalan menuju beberapa tempat yang diapit oleh pepohonan tinggi. Di belakang Sanssouci Palace, ada museum berisi perlengkapan jaman kerajaan yang masih lengkap dan utuh. Bangunan museum ini sangat menarik. Ada pagar melengkung setengah lingkaran dengan tinggi sekitar 3 meter berwarna cokelat keemasan dengan ruang lapang di tengahnya. Di bagian samping ada juga toko yang menjual souvenir dan guide bagi wisatawan. Dari tempat ini kita juga bisa melihat sebuah kastil dari kejauhan. Tidak jauh dari museum, ada kincir angin ala Belanda. yang unik adalah di atasnya ada sebuah rumah kecil sederhana berbentuk kotak.

Melewati jalan setapak dengan deretan pepohonan sejauh kurang lebih 1 kilometer, kita akan sampai di New Palace. Istana berwarna merah-hijau dengan pelataran rerumputan luas. Bangunan ini berbentuk memanjang (sangat panjang) dengan kubah berwarna hijau. Di belakang New Palace, masih ada bangunan yang sangat cantik berwarna keemasan. Di sampingnya, pusat informasi wisatawan bersatu dengan toko souvenir dan toilet! (akhirnya saya menemukan toilet di komplek yang sangat besar ini dengan biaya 50 cent)

Komplek ini sangat luas, jadi siapkan stamina anda.












East-Side Gallery, Jerman

 East-side Gallery adalah salah satu tempat relokasi sebagian besar tembok berlin. Saya tidak tahu persis berapa panjangnya, perkiraan saya sekitar satu sampai dua kilometer. Tempat ini sangat berwarna. Setiap potongan tembok bergambar bertema. Sebagian besar memang menceritakan bagaimana kehidupan di masa Jerman terbelah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Banyak Juga gambar-gambar provokatif ala streetart. Mungkin yang paling terkenal adalah gambar dua pemimpin Jerman Timur dan Uni Soviet sedang berciuman bibir.

Musisi jalanan juga tidak kalah menjadi objek perhatian pengunjung. Ada satu yang paling menarik saat saya kesana. Seorang musisi jalanan bernyanyi dengan gitar lengkap dengan topeng kuda tanpa mengenakan pakaian (hanya mengenakan celana dalam saja) di tengah cuaca dingin bulan Nopember. Gila!

Sedikit berjalan ke belakang, sungai yangmembelah kota Berlin terlihat sangat atraktif dengan hotel apung dan pemandangan pepohonan. Jauh di ujung jalan, dua menara ala negeri dongeng di atas jalan raya dan rel kereta api.

Berkunjunglah ke tempat ini jika anda berada di Berlin. Anda tidak akan menyesal.













Rabu, 25 Februari 2015

Brandenburger Tor

 Brandenburger Tor atau Brandenburg Gate adalah sebuah landmark kota Berlin yang terletak di tengah kota. Untuk mencapai tempat ini sangat mudah. Anda bisa menggnakan U-bahn ataupun S-bahn atau jika anda ingin melihat sisi 'kota' dari kota ini anda bisa berjalan disepanjang Oranienstrasse dengan pemandangan gerai-gerai belanja yang akan memanjakan penggila belanja. Anda juga akan melewati sebuah jembatan dengan gembok-gembok cinta ala Korea atau Perancis (tapi sayang sekali ketika saya jalan untuk kedua kalinya gembok-gembok cinta itu sudah dibersihkan oleh petugas). Di sepanjang jalan ini juga, anda akan melihat museum Berlin, Museum lilin Madam Tussauds, gedung kedubes Rusia, toko souvenir, kedai kopi.

Jangan berharap anda akan mendapat gambar hanya anda dan gerbang, karena memang tempat ini tidak akan sepi walau malam sekalipun. Semua orang sibuk mengambil gambar. Maka jangan heran kalau disetiap poto anda bukan hanya gernangnya saja yang menjadi latar tapi juga kerumunan orang yang sedang bergaya. Selain gerbang, ada juga objek poto menarik disana seperti seorang kakek yang memainkan kotak musik dengan roda, polisi berkuda dan tentu saja gedung dengan arsitektur eropa di sekitarnya. Berjalan sedikit ke arah belakang gerbang, terdapat jalan lurus menuju monumen yang juga menjadi landmark kota ini dan di kiri kanannya terdapat taman dengan pepohonan besar dan patung-patung dewa-dewi Yunani.






Gedung Parlemen Jerman (Deutscher Bundestag)

Gedung Parlemen Jerman (Deutscher Bundestag)

 Salah satu ikon kota Berlin adalah gedung parlemen yang dibuka untuk umum pada saat-saat tertentu. Untuk bisa naik ke atas kubah (Dome) anda harus membuat reservasi terlebih dahulu (sebagai catatan saat melakukan reservasi sebaiknya minimal satu minggu sebelumnya). Karena Kubah kaca transparan ini berada di atas gedung, dari sini kita bisa melihat sekitaran kota Berlin, termasuk Gerbang Brandenburger (Brandenburger Tor) yang terkenal yang letaknya memang tidak begitu jauh dari tempat ini.

Bangunan yang mulai didirikan tahun 1871 adalah tempat parlemen kekaisaran Jerman meakukan persidangan dan masih digunakan hingga sekarang. Gedung dengan arsitektur megah ini didominasi oleh warna marmer dengan pilar-pilar tinggi dan besar ala eropa dan dikelilingi oleh taman luas. Yang menarik adalah adanya tulisan di gerbang masuk utama, Dem Deutschen Volken yang dalam bahasa Indonesia Kepada Rakyat Jerman.

Berikut adalah beberapa gambar yang saya abadikan ketika berkunjung kesana








Berlin, Germany



 Nopember 2014, kali pertama saya menginjakkan kaki di negeri Beruang, Jerman, lebih tepatnya kota Berlin selama 3 minggu. Banyak yang mempertanyakan mengapa saya 'berani' pergi kesana pada musim dingin. Faktanya, sungguh menarik mengunjungi kota-kota di Eropa pada musim ini. Disamping saya ingin sekali merasakan dan melihat secara langsung salju (walaupun saya tidak sempat melihat dan merasakannya). Bagi saya yang berasal dari negara dengan hanya dua musim, melihat pemandangan pepohonan gundul dan hamparan daun mapel menjadi ketertarikan tersendiri. Langit abu-abu sepanjang hari. Siang hari yang yang pendek. Dan tentu saja hembusan angin yang sangat dingin yang mengharuskan saya memakai baju berlapis lengkap dengan sarung tangan dan topi.

Tempat Ibadah

Saya sempat mendatangi 3 tempat ibadah, Sinagog (tempat ibadah Yahudi), Gereja (tempat ibadah Kristen) dan tentu saja Masjid. Masing-masing tempat ini memiliki kesan masing-masing bagi saya. Sinagog, bangunan yang terletak dipinggir jalan ini cukup megah. Berdempetan dengan bangunan lain, tidak menjadikan tempat ibadah ini menjadi biasa. Warna emas yang dominan di seluruh gedung hingga kubah membuat bangunan ini cukup atraktif. Penjagaan di luar bangunan ini juga cukup ketat.

Berliner Dom, tempat ibadah umat kristen yang menjadi salah satu ikon di pusat kota Berlin ini setiap hari ramai dikunjungi wisatawan. Berbeda dengan Sinagog yang dominan berwarna emas, Berliner Dom ini didominasi oleh warna perak dengan kubah berwarna hijau. Warna ini akan terlihat menjadi lebih menarik pada malam hari.

Masjid Indonesia (masjid Al-Falah) adalah sebutan masjid yang dikelola sepenuhnya oleh orang Indonesia (IWKZ) yang bermukim disana. Tampilan masjid ini sangat menarik. Berada di lantai dasar sebuah apartemen (dua ruang apartemen menjadi satu) membuat masjid ini tidak tampak seperti masjid dari luar. Yang menarik, di masjid ini menjadikan momen sholat Jumat menjadi ajang temu kangen orang Indonesia dan kangen makanan khas Indonesia, tentunya, dengan membayar 2,5 Euro. Oia, tempat ini juga bukan hanya menjadi sarana ibadah tapi juga merupakan sarana pengenalan budaya bagi orang-orang Jerman.



 Tempat Wisata

Taman memoriam korban tembok Berlin ini berisi beberapa situs. Foto-foto korban yang terpampang dihiasi oleh bunga-bunga putih disetiap fotonya. Salib kayu dengan tugu peringatan juga menjadi aset wisata yang menarik. Ada juga skema dan bekas-bekas reruntuhaan tembok berlin. Di belakang taman ini, komplek makam ala Eropa yang cantik dengan patung, bunga yang berwarna dan pepohonan rimbun.

Taman lain yang juga menarik adalah tempat dimana sejarah kaum Yahudi di Berlin. Kolase berukuran besar dan patung beberapa sosok manusia (yang merupakan simbolisasi kaum Yahudi) di bagian depan. Memasuki taman ini, beberapa pengumuman dengan bahasa Jerman dan Inggris dan Pepohona besar di antara jalan setapak menuju ke dalam taman. Cocok untuk anda yang suka berburu poto dan berselfie ria.


 Sepeda

Kota ini sangat ramah bagi pemakai sepeda. Terlihat Berliner (sebutan penduduk Berlin) sangat nyama menggunakan alat transportasi tanpa mesin ini. Banyak sepeda yang terparkir di pinggir-pinggir jalan terikat pada tiang ataupun pohon. Bagi penyuka Fotograpi, objek ini sangat menarik untuk menjadi sasaran objek foto dari berbagai sisi.