Selasa, 17 Februari 2015

Saporkren: Damainya Desa Nelayan

 Berjalan kaki mendaki bukit dengan semak saat air laut pasang dan jembatan kayu melingkar di samping tebing dan pepohonan hijau, menuju sebuah kampung nelayan, Saporkren. Sebuah desa yang sangat damai. Jalan berpasir lurus dibatasi pagar kayu dengan deretan rumah kayu yang tertata rapi. Anak-anak bermain, mamak-mamak (sebutan ibu dari Papua) duduk-duduk sambil makan pinang, pace-mace duduk di pagar sambil bercengkrama.

Sebuah dermaga kecil tampak dikerumuni banyak orang dengan alat pancing yang sangat sederhana. Dengan mudah mereka mendapat ikan dari kail yang mereka jatuhkan ke air tanpa umpan, sekali lagi TANPA UMPAN. Memang semudah itu mereka mendapat ikan. Kerumunan ikan siap tertarik oleh kail. Bahkan anak kecil pun dapat dengan mudah mendapatkan ikan.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar