Mansinam adalah sebuah pulau yang tidak jauh dari daratan ibu kota Papua Barat, Manokwari. Hanya dengan waktu 10 menit menggunakan perahu kayu dengan mesin 40pk dari dermaga rakyat Kwawi kita sudah sampai dan bisa menikmati indahnya pantai yang berpadu dengan keramahan suku Doreri, penduduk asli pulau Mansinam. Kita akan disabut dengan Salib besar di tepi pantai dan jajaran pohon kelapa. Anak-anak setempat bermain air dan pasir putih menambah pemandangan menjadi semakin hangat. Perahu-perahu kayu yang terparkir di atas jernihnya air laut di bawah matahari menjanjikan objek potret yang cantik dan menakjubkan.
Arus yang cukup tenang sangat cocok untuk berenang atau sekedar bermain air. Jangan harapkan ada berbagai fasilitas rekreasi disini, seperti banana boat atau yang lainnya. Memang tempat ini masih sangat alami dan belum ada pengembang dari luar. Namun hal ini tidak menjadi ganjalan untuk membuat anda takjub dan terpesona dengan keindahan alam yang masih alami. Pemandangan kota Manokwari yang berbukit bisa menjadi pemandangan lain yang bisa dinikmati dari pulau ini. Datanglah saat malam perayaan pergantian tahun, anda akan menyaksikan betapa meriah dan spektakulernya malan pergantian tahun dari sini. Bagaimana tidak, seluruh kota Manokwari akan berubah menjadi berwarna dan berkabut. Dan kembali saya ingatkan, tidak ada hotel, resort atau tempat penginapan lain untuk bisa menikmati semua keindahan ini. Bawalah tenda dan dirikan di tepi pantai dan menyatulah dengan alam maka anda akan mendapatkan keseruan lain dalam liburan anda.
Selain wisata pantai yang indah, pulau ini juga menjadi tujuan wisata rohani bagi umat kristen, terlebih untuk umat kristen asli Papua. Pulau ini merupakan tempat pertama misionaris Jerman Ottow-Geissler menginjakan kakinya di Papua untuk menyebarkan Injil. Begitu bersejarahnya pulau ini, setiap tanggal 5 Februari akan ada gelaran upacara ibadah yang akan dihadiri oleh seluruh masyarakat dari penjuru Papua (perayaan HUT PI - Pengkabaran Injil - 5 februari akan diulas selanjutnya). Sebuah patung Yeses yag disebut patng Raja Kristus dengan tinggi 5 meter berdiri tegak di puncak paling tinggi pulau Mansinam yang baru diresmikan bulan Agustus 2014 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar